Selasa, 16 Oktober 2012

SISTEM REPRODUKSI MANUSIA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dengan adanya  materi ini secara tidak lansung melakukan pembelajaran mengenai hormon yang ada pada manusia serta mengetahu kontrol hormon terhadap siklus reproduksi. Hormon berasal dari bahasa yunani yaitu sesuatu yang mengerakan yang artinya adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel.
Reproduksi pada ternak merupakan suatu proses bertemu nya sel kelamin jantan  dan sel kelamin betina . siklus reproduksi  dapat di bagi menjadi dua fase, yang dalam fase pertamanya akan terjadi produksi sperma pada hewan jantan dan produksi telur pada hewan betina. Fase kedua ialah akan terjadi nya kebuntingan.     
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan  masalah pada makalah ini adalah “ Bagaimana Control Hormon Terhadap Sistem Reproduksi”.
C.    Tujuan
Adapun tujuan yang ingin kami capai dalam pembuatan makalah ini adalah “untuk memahami tentang Control Hormon Terhadap Sistem Reproduksi”







BAB II
PEMBAHASAN
A.    Hormon
     Ada beberapa pengertian hormon di antaranya, hormon berasal dari bahasa yunani yaitu hormon (yang menggerakkan) yang artinya adalah pembawa pesan kimia antar sel atau antar kelompok sel. Hormon adalah senyawa yang meransang. Hormon adalah molekol yang dihasilkan oleh jaringan tertentu, yang dikeluarkan lansung ke darah (sebagai pembawa) dan secara khas meraubah kegiatan suatu jaringan tertentu yang menerimanya. Hormoan adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin yang di alirkan kedalam dan mempengaruhi organ tertentu atau organ target.
B.     Hormon Yang Berhubungan Dengan Gametogenesis Dan Fungsi Reproduksi.
a.       Hormon pada hipofisis terdapat dua lobus anterior dan lobus fosterior, lobus anterior menyereksi horman gonadotropin yang terdiri atas :
1.      FSH(folikel stimulating hormon)
·         Di hasilkan oleh sel basofilik (afinitas terhadap basa)
·         Mempengaruhi ovarium yang  berkembang  dan berfungsi pada saat pubertas.
·         Folikel primer  yang mengandung oosit oleh FSH dikembangkan dari keadaan yang padat menjadi folikel yang vesikuler.
·         Selanjutnya folikel tersebut menyekresi hormon estrogen.
2.       LH (luitinizing hormone )
·         Dihasilkan  oleh sel- sel asidofik (afinitas terhadap asam)
·         Bersama FSH berfungsi mematangkan folikel dan  sel telur serta merangsang terjadinya ovulasi
·         Folikel yang telah terlepas ovum selama ovulasi di sebut korpus rupbrum menjadi korpus luteum.
b.      Hormon pada ovarium
          Dua jenis ovarium adalah estrogen dan progestron.Estrogen terutama meningkatkan proliferasi  dan pertumbuhan sel-sel spesifik pada tubuh dan bertanggung jawab pada perkembangan sifat seksual sekunder  ternak betina. Sebaliknya ,progesterone  hampir seluruhnya berkaitan dengan persiapan akhir uterus untuk kehamilan dan kelenjer  mamae untuk laktasi antara lain :
1.      Estrogen merupakan hormone yang di hasilkan oleh tekainterna folikel.
v  Pada fase pubertas mempengaruhi berkembangnya tuba,uterus,vagina,dan kelenjar mamae serta perkembangan sifat seks sekunder.
v  Pada fase proliferasi, lapisan endometrium berkembang lebih tebal, lebih banyak kelenjar-kelejar, pembuluh darah arteri dan fena.
2.      Progesteron merupakan hormone yang di hasilkan oleh korpus luteum .
v  Pada fase sekresi mempersiapkan endometium mencapai optimal, kelenjar-kelejar menyereksi  zat yang berguna untuk makanan dan untuk proteksi terhadap embrio yang akan berimplantasi.
v  Pembuluh-pembuluh darah lebih panjang dan lebar
c.       Hormon  Plasenta
          Selamakehamilan plasenta pada mamalia berfungsi sebagai organ endokrin.Plasenta tidak lagi bergantung pada hormon-hormon induk betina tetapi sudah berdikari. Setelah bulan kedua kehamilan fungsi ovarium diambil alih plasenta.Estriol  adalah estrogen plasenta yang menumbuhkan uterus dan merangsang kontraksi otot polos. Pregnadiol adalah  progestron dari plasenta, berkembangnya sel-sel otot uterus menghambat kontraksi. Kedua hormone ini bertambah terus selama kehamilan terjadi dan mencapai  maksimum nya beberapa hari setelah melahirkan.
C.    Kontrol  Hormon  Terhadap Siklus Reproduksi
     Hormon mempengaruhi produksi system reproduksi, berpengaruh terhadap hipofisis  sebagai suatu mekanisme control hormonal atau mekanisme  umpan balik.
a)      Siklus  Ovarium :
1)      FSH  mempengaruhi folikel yang masih berkembang, folikel yang vesikuler membesar dan menyereksi estrogen.
2)      Bertambahnya estrogen menstimulasi LH dan hipofisis.
3)       FSH yang maksimal akan di ikuti oleh meningkat nya LH yang menyebabkan folikel akan pecah atau ovulasi.
4)      LH akan mengubah korpus rubrum menjadi korpus luteum yang menstimulasi korpus luteum untuk menyekresi progesterone.
5)      Baik estrogen maupun progestron berfungsi menghabis FH di hipofisis.
6)      Dengan depresi yang kuat FSH akan berkurang, yang di ikuti meningkat nya LH sehingga merangsang korpus leteum untuk berfungsi.
7)      Dengan menurunnya FSH lama kelamaan fungsi  hormone luteum juga akan menurun, estrogen dan progestron pada akhirnya akan menurun.
8)      Keadaan kedua hormone yang rendah ini berarti resepsi hipofisis berkurang , FSH akan kembali aktif pada siklus berikutnya.

b)      Siklus   Uterus
Siklus uterus dipengaruhi oleh hormone  ovarium. Estrogen  menyebabkan stadium proliferasi. Progestron berkaitan dengan stadium sekresi. Apabila tidak terjadi kehamilan, korpus luteum akan mengecil dan menghilang  dan siklus uterus akan berulang kembali. Pada kehamilan, korpus luteum akan tetap dipertahankan Karena adanya pengaruh HCG untuk sementara waktu, yang kemudian di ambil alih oleh plasenta.
c)      Siklus    Vagina
                        Pertumbuhan epitel vagina sangat di pengaruhi oleh estrogen. Meningginya estrogen menyebabakan terjadi nya poliferasi epitel, estrogen menurun di ikuti deskuamasi dan infiltrasi leukosit.
d)     Siklus     Mamae
Sebelum pubertas, kelenjar mamae rudimenter saluran kelejar nya pendek dan sedikit cabang, estrogen meningkat di dalam darah, menstimulasi putting susu menjadi besar, saluran kelejar membesar dan bercabang-cabang. Pada kehamilan pertumbuhan kelenjar mamae sedemikian rupa, ujung saluarn membesar dan menghasilkan sekresi nya berupa air susu dari induk betina akibat dari pengaruh hormone prolaktin yaitu hormone yang dihasilkan oleh hipofisis anterior.
e)      Siklus   Menstruasi
Pada siklus ini terjadi perubahan pada lapisan endometrium,  siklus menstruasi dapat di bagi menjadi beberapa fase yaitu  :

1)      Fase  menstrusi
v  Fase ini lamanya tiga sampai lima hari.
v  Hari pertama dari fase menstruasi ini adalah permulaan dari siklus menstruasi, yaitu terlepasnya lapisan fungsional dari endometrium bersama eritrosit, leukosit, kelenjar, kuman, dan tanpa sel telur yang keluar per vagina secara spontan .
2)      Fase prolifesi atau folikuler
v  Fase ini lamanya kurang lebih Sembilan hari (dari hari ke lima sampai hari ke empat belas )
v  Endometrium mulai terjadi regenerasi epitel
v  Kelenjar-kelenjar endometrium memanjang
v  Jumlah sel-sel jaringan ikat bertambah.
3)      Fase sekresi atau luteum
v  Fase ini berlangsung pada hari ke empat belas sampai dua puluh tujuh
v  Progestron yang dihasilkan oleh korpus luteum menginduksi kelenjar – kelenjar endometrium menjadi lebih besar, bepurkelok –kelok dan membuat secret  di samping jaringan ikat endometrium nya sendiri membengkak atau udema.
4)      Fase iskemik
v  Fase ini berlangsung pada hari ke dua puluh tujuh sampai dua puluh delapan
v  Bila sel telur tidak di buahi, korpus luteum akan mengalami degenerasi produksi progestron menurun, akibatnya terjadi fasokonstruksi pada pembuluh darah  lapisan endometrium mengerut dan berwarna pucat.
v  Dari fase  isekemik  ini selanjutnya selanjutnya di ikuti oleh fase menstrusi lagi.
v  FSH yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis oleh induksi ovarium dan folikel –folikel yang lebih muda akan berkembang. Dengan demikian terjadi siklus ovarium, ketika pada folikel –folikel yang ini dihasilkan hormone estrogen.
v  Estrogen merangsang pertumbuhan regenerasi dari endometrium
v  Bila tidak terjadi kehamilan maka siklus ini akan berjalan secara terus menerus.
D.    Kelenjar Endokrin Dan Sistem Hormonal
     Kelenjar  adalah organ yang mempunyai fungsi utama untuk menghasilkan substansi yang secara biologis sangat berguna. Sekresi ini di alirkan melalui duktus ke tempat bekerja nya, seperti kelejar keringat, kelenjar lambung atau kelenjar saliva. Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelejar yang memiliki saluran(duktus). Sekresi dari kelenjar ini mengalir langsung ke aliran darah dan dapat memberi efek  lebih luas. Endokrinologi adalah ilmu yang mempelajari faal dari kelenjar buntu.        
                           

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
     Hormon adalah molekul  yang di hasilkan oleh jaringan tertentu, yang di keluarkan langsung  ke darah (sebagai pembawa) dan secara khas mengubah kegiatan suatu jaringan tertentu yang menerimanya.
Hormone adalah zat kimia yang di hasilkan oleh kelenjar endokrin yang di alirkan ke dalam peredaran dan mempengaruhi organ tertentu atau organ target.
Hormone yang berhubungan dengan gametogenesis dan fungsi reproduksi yaitu sebagai berikut :
v  Hormone pada hipofisis
v  Hormone pada ovarium
v  Hormone pada plasenta
Control hormone terhadap beberapa siklus reproduksi yaitu sebagai berikut :
v  Siklus ovarium
v  Siklus uterus
v  Siklus vagina
v  Siklus mamae
v  Siklus menstruasi.





   













                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar